Saturday, October 20, 2012

THANK YOU FOR HELPING SAUGIE : )


Innalillahi wa innailaihi rojiun, telah berpulang ke rahmatullah Saugie Yokka Khalianda Heriandi bin Heriandi Sutadi, Sabtu, 20 oktober 2012..

Teman-teman,

Kami segenap team helpusfighthiscancer community, mengucapkan trimakasih yang sebesar-besarnya atas rasa kepedulian teman-teman kepada Ogie, begitu juga dengan Ogie, kami yakin Ogie sangat berterimakasih kepada teman-teman yang sudah bersedia membantunya..

Dana donasi yang terkumpul akan kami berikan kepada keluarga Ogie untuk membantu biaya-biaya yang diperlukan : )

Kami mohon doa untuk Ogie, agar amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT : )

Semoga kisah Ogie yang kami share kepada teman-teman, dapat menjadi ispirasi dan bermanfaat bagi teman-teman semua..

Sekali lagi kami mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya : )


Note for Cancer Fighter: 

Never ever lose your faith, keep your spirit on 
and believe that God always provide the best for you..
Keep fighting for your live, nothing is impossible in this life..
GOD ALWAYS BE WITH YOU





Best Regards,
Helpusfighthiscancer Community

NOTE FOR SAUGIE



Selamat jalan My beloved Saugie Yokka Khalianda..

Aku merasa semua perjuangan dan usaha yang kita lakukan sudah terbayar gii..
sekarang kamu udah sembuh dan berada di tempat yang terbaik..
Aku yakin kamu bahagia disana : )

Kamu HEBAT, itu satu kata yang bisa gambarkan semua perjuangan yang udah kamu lalui gii..
kamu udah tularin besarnya semangat kamu ke orang-orang di sekitar kamu..

Gii aku mau ngucapin makasih banyak, atas semua kasih sayang yang kamu kasih ke aku..
makasih udah membawa aku ke perjalanan yang luar biasa ini..
makasih kamu udah izinin aku jd bagian dalam hidup kamu : )
makasih kamu udah membuat aku belajar banyak dari pengalaman ini..
kamu buat aku lebih kuat, sabar dan dewasa gii..
aku bersyukur banget bisa ketemu kamu dan menemani kamu berjuang : )

Maafin aku yahh gii kalau aku ada salah, hehe : )

You're a masterpiece..
You're irreplaceable...

Thanks God you sent me the greatest man in my life, who teach me how to live my life, what patience is , how big the power of love, and Your existing..

Good night Saugie, Sweet dreams..
I already miss youu, hehe
but, it's okay : D

I still love you to infinity and beyond :)




see you soon then babe ; )












Tuesday, October 2, 2012

HIS CANCER, OUR FIGHT


Ini adalah sebuah cerita tentang perjuangan seorang sahabat kami yang berusaha menanggalkan rasa sakit, ketakutan, dan keputus-asaan dalam melawan kanker..

Bulan Maret tahun 2008, kurang lebih empat tahun yang silam, sahabat kami Saugie Yokka Khalianda di diagnosa mengidap kanker tulang yang disebut juga dengan Osteosarchoma . Saat itu usianya baru tujuh belas tahun.

Osteosarcoma
Adalah tumor (ganas) yang ditemukan pada tulang. Ini adalah kasus yang paling umum dari jenis kanker tulang. Osteosarcoma paling sering terjadi pada remaja dan dewasa muda. Kanker ini sebagian besar menyerang remaja pria yang sering mengkonsumsi obat penambah tinggi badan. anak laki-laki yang memiliki tinggi diatas rata-rata memiliki potensi yang lebih besar untuk itu. Pada anak-anak dan remaja, tumor paling sering muncul di sekitar tulang lutut. Gejala-gejala dan kesempatan untuk pemulihan pada anak-anak dan remaja yang muncul akan tampak sama.
(Price-Wilson, S, L. 2002)


Awalnya kejedot pinggiran tempat tidur kii waktu aku lagi tidur tapi aku gak sadar, bangun-bangun udah bengkak dan memar…”


Awal mulanya Ogie sapaan akrab kami ,terbentur kayu pinggiran tempat tidurnya setelah kejadian itu di bagian bawah lutut kaki kirinya membekak dan memar. Lama kelamaan memarnya hilang namun bengkak di bawah lutut kirinya tidak kunjung mengecil. Akhirnya Ogie memutuskan untuk memberitahu orang tuanya tentang masalah bengkak dikakinya tersebut. Setelahnya, mereka memutuskan untuk memeriksakan hal tersebut kepada ahlinya yakni dokter tulang. Pada saat itu Ogie dibawa ke RS. Siaga. Dokter meminta Ogie melakukan berbagai pemeriksaan dan akhirnya sampai dikeputusan kaki kiri Ogie harus di amputasi. Namun, pada saat itu Ogie masih ingin mempertahankan kakinya. tentu saja,seorang pemuda yang berusia tujuh belas tahun ini masih memiliki segudang cita-cita yang ingin ia raih, mungkin dalam fikiranya dengan kondisi fisik yang tidak sempurna bagaimana bisa ia mengejar cita-citanya, dan beraktifitas lakyaknya pemuda normal?       

Akhirnya Ogie dibawa berobat ke Singapura. Di Singapura Ogie berobat di Singapore General Hospital. Setelah melakukan berbagai pemeriksaan akhirnya diputuskan Ogie harus melakukan chemotherapy dan osteotomy. Chemotherapy dilakukan tiga kali sebelum osteotomy dan 2 kali sesudah osteotomy. Setelah pembedahan dan kemoterapi dengan berjalanya waktu kondisi ogie mulai membaik.

Setalah genap satu tahun paska operasi yang dilakukan, Ogie beraktifitas kembali. Walaupun saat itu Ogie masih harus kontrol kurang-lebih satu minggu sekali ke singapura. Namun tidak ada hal yang dapat meredam semangatnya untuk bersekolah lagi. Ogie kembali mengiukuti aktifitas belajar disekolahnya, yang pada saat itu ia duduk dikelas tiga di SMAI Al-azhar 01 - kebayoran baru. Ogie memang terkenal siswa aktif di sekolahnya, ia menjabat sebagai ketua ekskul fotografi, ketua ekskul KPI, dan staff MPK.  Pada saat Ogie kembali bersekolah, saat itu kami sedang persiapan menjelang ujian nasional. Ogie yang satu tahun tidak mengikuti proses belajar, tentunya berat untuk mengejar ketinggalanya apalagi harus berpacu dengan waktu pelaksanaan ujian nasional. tapi tidak ada tembok penghalang bagi Saugie Yokka Khalianda, ia tetap semangat menjalaninya.

Hari demi hari ia lewati, hidupnya memang sedikit berubah, sekarang ini ia harus menggunakan kursi roda . Namun, yang membuat kami kagum adalah semangatnya yang tidak pernah padam. Sejenak kami berfikir kondisinya mulai membaik, yang pada awalnya Ogie menggunkan kursi roda, akhirnya dapat menggunakan tongkat , Ogie juga melakukn fisio terapi untuk berlatih menumpu pada kaki kirinya. namun ternyata penyakit lain menghampirinya. Ditahun 2009 Ogie mengalami infeksi di kaki kirinya yang dilakukan osteotomy, hal ini mungkin terjadi karena adanya penolakan dari tubuh Ogie terhadap benda asing ditubuhnya, yakni pen engsel yang di tanam ditulang kaki kirinya. Selanjutnya Ogie melakukan pengobatan dengan cara pemberian antibiotik selama satu bulan penuh. Walaupun kakinya infeksi, hal tersebut tidak mengganggu aktifitas yang ia lakukan . Ia tetap semangat menjalani aktifitasnya, terutama mengejar ketinggalanya di sekolah agar bisa mengikuti ujian nasional. 

Hari berganti hari Ogie terus berjuang menanggalkan  rasa sakit dan rasa takutnya. Semangatnya yang besar dan tekadnya yang bulat untuk sembuh menanggalkan segalanya yang ia takuti. Namun cobaan untuknya belum kunjung berakhir di tahun 2010 infeksi yang dialami Ogie tidak kunjung membaik akhirnya Ogie dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah Group untuk diinfus antibiotik. Namun di dalam penderitaanya ada sebutir kebahagiaan yakni perjuangan yang ia lakukan untuk menyelesaikan pendidikan SMAnya tercapai, di bulan Mei 2010 Ogie di wisuda, ia lulus SMA dan bahkan diterima di Universitas Indonesia, pada jurusan Arsitektur Program International. Pada saat wisuda Ogie mendapat penghargaan sebagai the inspiring student, kata-kata ini terus ada di hati kami. Selama Ogie berjuang melawan penyakitnya selama itu juga ia memberi pelanjaran bagi orang-orang disekitarnya dan dari sosoknya yang rendah hati,tabah dan semangatnya yang tinggi membuat kami terispirasi. Pesan singkat dari kami  untuk ogie hanya ini :
 
 "Jangan pernah berenti jadi inspirasi banyak orang yah Gi.."

Sekitar bulan maret 2011 infeksi pada kaki kiri Ogie yang dipasang pen semakin parah, luka infeksi dikakinya terus mengeluarkan cairaninfeksi, akhirnya Ogie harus melakukan operasi kembali di singapura, operasi untuk mengeluarkan cairan infeksi didalam kakinya dan membersihkan lukanya, setelah itu karena kulit kaki Ogie yang sebelah kiri menjadi tipis dan kering, dokter menyarankan untuk dilakukan semacam rekronstruksi. Bagian betis kiri bawah Ogie balik dan ditempelkan ke bagian yang dioperasi, ini untuk menumbuhkan jaringan-jaringan baru. 

Dibawah ini adalah foto-foto pada saat Ogie di Singapura :

   


Sepulangnya dari singapura  dengan kaki kiri yang tidak dapat ditekuk untuk sementara waktu, Ogie masih melaksanakan ujian SIMAK UI. Ogie mengikuti SIMAK UI Karena, Ogie mempertimbangkan kesehatanya akhirnya Ogie memilih cuti dan mengikuti simak di tahun 2011 untuk masuk Arsitektur program reguler. Alhamdulillah Ogie diterima di Arsitektur UI program reguler. Semangat kuliahnya pun semakin menggebu-gebu. walaupun Ogie memiliki kekurangan dan kondisinya tidak sesehat teman-temanya Ogie tidak pernah ingin dipelakukan spesial ia tetap berusaha mengerjakan kewajibannya sebagai seorang mahasiswa layaknya orang normal.



Sayangnya, ujian kembali mendatangi Ogie dipenghujung tahun 2011 ada benjolan tumbuh di betis bagian bawah kaki kiri Ogie, pada awalanya kami mengira benjolan itu adalah benjolan infeksi seperti yang terjadi di dengkulnya.                                 

Namun di awal bulan febuari 2012 benjolan tersebut mengalami pendarahan. Pendarahan pertama terjadi saat Ogie sedang pergi ke kampus. Pagi harinya ia hanya merasakan pusing dan agak tidak enak badan. Tapi karena keharusannya hadir pada hari itu di kampus , Ogie tidak menghiraukan hal tersebut, ia tetap kuliah. Saat ia berjalan ada orang yang bilang “ mas mas kakinya berdarah tuh..” setelah perkataan orang itu Ogie melihat kearah kakinya dan ia baru sadar kakinya sudah  mengeluarkan darang dalam jumlah yang cukcup banyak, akhirnya Ogie segera ditangani, dengan diberikan perban untuk memberhentikan pendarahanya. Akhirnya untuk mengatasi hal tersebut orangtua Ogie memberikan obat herbal, Crypto PPars . setelah meminum obat tersebut pendarahan di benjolan tersebut tertangani dan lukanya mulai mengering.

Namun, pertengahan bulan maret 2012 Ogie mengalami pendarahan kembali sampai akhirnya harus dilarikan kerumah sakit, pada saat itu Ogie dibawa ke RSPI setelah ditangani di UGD, dokter mengatakan Ogie perlu diperiksa lebih lanjut yakni dengan melakukan rontgen dan pemeriksaan darah dan ada baiknya Ogie konsul ke Dokter bedah orthopedi. Kurang lebih tiga hari dari  peristiwa ini Ogie memeriksakan dirinya ke dokter ahli bedah orthopedic di RSPI, akhirnya dokter bedah tersebut merujuk Ogie kepada seorang dokter ahli bedah orthopedic terkenal di rumah sakit Siloam MRCC Semanggi – Jakarta. Beberapahari setelahnya, Ogie didampingi orangtuanya dan teman dekatnya pergi ke Siloam Hospital MRCC Semanggi – Jakarta . setelah bertemu dengan ahli bedah orthopedic tersebut Ogie diharuskan menjalakan beberapa pemeriksaan seperti CT-Scan untuk Thorax, MRI, dan pemeriksaan Laboraturium lainya. Setelah menjalani beberapa pemariksaan tersebut yang berjalan kurang lebih dua hari. 

Setelah itu Ogie diminta untuk konsul kembali namun kali ini di rumah sakit PELNI – Jakarta. Saat konsul Dokter ahli bedah ortopedi tersebut memberitahukan kepada Ogie, bahwa kaki kirinya harus diamputasi karena telah mengalami komplikasi infeksi dan keganasan (osteosarcoma). Setelah mendengar kabar tersebut Ogie tidak sanggup menahan airmatanya. Namun yang membuat kami kagum airmata Ogie tidak membuatnya melemah namun justru melahirkan kekuatan baru yang 10.000 kali lebih kuat dari sebelumnya. Keesokan harinya Ogie dirawat di RS PELNI untuk melakukan pemeriksaan dan persiapan sebelum amputasi. Senyuman terlukis diwajahnya kami yang melihat hanya dapat tersenyum diluar dan tersayat-sayat didalam hati kami. Sungguh perjuangan yang panjang tanpa henti benar-benar dilakukan Ogie. 

Sepulangnya dari RS.PELNI, setelah diamputasi keadaan ogie beranjak membaik, nafsu makanya bertambah sehingga berat badanya naik cukup signifikan. Kami pun bahagia melihatnya mulai pulih kembali dan kami berfikir setelah amputasi ini semua perjuangan Ogie akan terbayarkan. Bahkan waktu recovery yang dibutuhkan Ogie terbilang cepat, biasanya butuh waktu  enam bulan untuk seseorang dapat beradaptasi dengan  penggunaan kaki palsu. Namun, Ogie hanya membutuhkan waktu tiga bulan lamanya.  Ogie pelan-pelan sudah beradaptasi dengan kondisi barunya, ia beraktifitas kembali dan semuanya terlihat baik-baik saja. Sampai pada akhir bulan Mei 2012, tumbuh benjolan di lengan kiri Ogie. Setelah melihat benjolan tersebut Ogie memeriksakanya kedokter di RSPI setelah dokter mengetahui riwayat penyakit Ogie, ia mengatakan ada kemungkinan ini adalah  metastasis dari osteosarcomanya, Ogie disarankan untuk cek penyebaran.

Akhirnya Ogie memeriksakan dirinya ke RS.PELNI, karena disana adalah tempat praktek dokter ongkologi yang direkomendasikan oleh dokter ahli bedah orthopedi Ogie. Setelah kunjungan pemeriksaan pertama Ogie diminta untuk melaksanakan Bone Scan, CT-Scan Thorax, cek urine dan cek darah lengkap. Setelah serentetan pemeriksaan itu selesai dan ada hasilnya ogie diminta konsul kembali.

Selang waktu satu minggu Ogie kembali memeriksakan diri dengan membawa hasil pemeriksaan-pemeriksaan yang telah dilakukan sebelumnya ke dokter tersebut. Sayangnya hasilnya tidak seperti yang kita semua inginkan, osteosarcoma yang menjangkit Ogie telah bermetastasis hampir keseluruh tubuh Ogie. Dibawah ini adalah hasil Bone-Scannya :



Dokter tersebut menganjurkan Ogie untuk melaksanakan kemoterapi lagi, namun, kondisi ginjal Ogie tidak  sanggup untuk menerima obat-obatan kemoterapi lagi. Akhirnya Ogie mencoba pengobatan alternatif, Ogie mencoba pengobatan alternatif di daerah sukabumi, namun sayang kondisi Ogie semakin menurun sekitar akhir bulan juni 2012, sampai akhirnya harus dirawat di Rumah sakit MMC kuningan – Jakarta .

Dokter mengatakan HB Ogie sangat rendah dan harus melakukan transfusi, setelah kira-kira satu minggu dirawat kondisi Ogie mulai membaik dan boleh dirawat jalan dirumah, kami sudah sangat senang mendengar kabar ini. Ogie dapat beraktivitas lagi. Namun tidak lama setelah itu kondisi Ogie drop kembali ia merasakan sakit yang luar biasa di bagian bawah bokong  kirinya dan sulit buang air kecil maupun besar. Setelah kurang lebih satu pekan dirawat akhirnya Ogie dibolehkan pulang dan rawat jalan dirumah.

Selain permasalahan diatas, ada benjolan di atas mata kanan Ogie, benjolan tersebut membesar dengan  jangka waktu yang cukup cepat dari hari ke hari benjolan tersebut semakin membesar kebelakang mata Ogie yang akhirnya mendorong bola mata Saugie. Dibawah ini adalah gambaran perubahan mata Ogie karena desakan tumor ganas dibelakangnya, perubahan ini terjadi kurang lebih dalam kurun waktu satu bulan..




Kami mencoba mencari pengobatan alternatif untuk kanker selain kemoterapi, dalam benak kami saat itu, yang paling penting adalah kanker yang di bagian mata saja dulu yang paling tidak ditangani. Sampai akhirnya kami menemukan artikel tentang CryotherapyCryotherapy adalah terapi yang berguna melumerkan sel tumor yang ada dengan cara mendinginkannya. Cryotherapy biasanya dilakukan dengan menggunakan media jarum yang bertemperatur sampai di bawah 0 atau minus 100ยบ Celcius. Satu-satunya rumah sakit yang memiliki metode ini adalah RS. Gading Pluit, akhir nya dengan didampingi kakaknya Ogie kami ke RS.Gading Pluit untuk konsultasi dengan dokter bedah tumor dan menanyakan apakah dengan kondisi Ogie yang seperti ini metode ini dapat dilakukan? Dokter tersebut mengatakan baiknya kasus Ogie dimasukan kedalam forum rapat penangan tumor dan kanker dirumah sakit tersebut, yang dilaksanakan setiap selasa sore di RS.Gading Pluit agar dapat diketahui tindakan apa yang paling baik untuk kasus ini. Dokter juga mengatakan Ogie sudah luar biasa sekali dapat bertahan sejauh ini, biasanya orang yang terkena osteosarcoma hanya bertahan kurang lebih tiga bulan.

“Ini sudah luar biasa sekali dapat bertahan sejauh ini, biasanya orang yang terkena osteosarcoma  hanya bertahan kurang lebih tiga bulan” 


Saat mendengar perkataan itu, hati kami menemukan harapan.. kami yakin Ogie dapat kembali pulih karena semangat juangnya yang besar dan sudah terbukti ia dapat bertahan melawan kanker yang dijangkitnya. Namun disisi lain kami termenung, bagaimana rasanya jika kami menjadi Ogie ? apa yang ia rasakan ? yang tadinya ia aktif berkuliah, dan beraktifitas lainya sekarang harus ia tinggalkan ia hanya dapat terbaring, namun sungguh semangatnya untuk pulih sangatlah besar.

Disinilah tugas kami untuk terus mendukungnya. Satu yang kami percaya bahwa usia ada ditangan Allah swt, yang kami lakukan hanyalah usaha,sabar dan memohon kepada Allah swt  agar keajaiban itu hadir ditengah-tengah kami. Kami berharap dengan usaha-usaha yang kami lakukan ini dapat mengurangi penderitaan yang Ogie rasakan atau paling tidak membuatnya bahagia karena menyadari bahwa orang-orang disekitarnya begitu peduli kepadanya. Selama semangat Ogie belum padam begitu juga dengan semangat kami.


          “ You know, we never ever give up on you gii “



Kondisinya semakin menurun, pengobatan-pengobatan yang dapat dilakukan hanyalah pengobatan paliatif saja.Jika Ogie merasakan nyeri, dikasih painkiller. Ogie  mual dikasih obat mual, Ogie kurang darah dilakukan transfusi, penanganan-penangan yang seperti itulah yang dilakukan dirumah sakit tempat Ogie di rawat karna memang sudah tidak ada yang dapat dilakukan lagi. Tentunya kami belum patah semangat karna  Ogie pun demikian, semangat untuk hidupnya masih besar sebesar cita-citanya yang ingin ia raih, walau hanya dapat terbaring lemah ia tetap percaya bahwa ia masih memiliki harapan..

Atas informasi dari salah seorang orang tua kami, kami mengikuti seminar mengenai penyakit tulang dan kanker yang diadakan oleh  Ghuonzu Nanyang Hospital – China di sebuah hotel di Jakarta. Seminar itu menjelaskan tentang bagaimana menanggulangi kanker secara medis dan bagaimana cara mendukung psikologis dari si pasien penderita kanker. Informasi yang kita dapat sangatlah bermanfaat. Didalam seminar itu dijelaskan mengenai pengobatan stem cell. Dari penjelasan yang diberikan kami berfikir itu sebuah harapan bagi ogie untuk pulih kembali, akhirnya kami mendaftarkan diri untuk konsultasi dengan seorang dokter ahli onkologi dari china yang menjadi pembicara pada seminar saat itu. 

Setelah berkonsultasi ia mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk dapat menghilangkan kangker di tubuh ogie adalah Chemotherapy Hi Dosage  dimana kemungkinanya adalah 50 : 50, 50% mungkin chemotherapy ini akan berhasil dan ogie dapat sembuh total atau 50%nya lagi ogie tidak kuat, dan chemotherapy ini tidak berhasil, yang akhirnya berujung pada kematian. Kami tidak ingin mengambil resiko, akhirnya dokter tersebut mengatakan selain hal tersebut ada cara lain yakni membangkitkan sistem kekebalan tubuh ogie menggunakan stem cell tetapi, hal ini tidak memberikan kesembuhan terhadap ogie, hanya membuat ogie bertahan lebih lama , nanti setelah kondisi ogie perlahan membaik  ogie tetap harus melakukan chemotherapy Hi-D.

Ada sebutir harapan dihati kami, tapi pada saat kami tau biaya dari stem cell tersebut hampir redup  semangat kami, satu kali menjalankan infus stem cell  biayanya sekitar 140,000RMB atau sekitar Rp.210,000,000 dengan biaya yang begitu besar pengobatan ini pun belum dapat menyembuhkan Ogie. Akhirnya dokter tersebut menawarkan obat herbal untuk meningkatkan imun dan membunuh bibit-bibit kanker yang ada didalam tubuh Ogie, kami disuruh mencoba obat itu selama dua minggu sambil kita mengobservasi keadaan Ogie, ada dua jenis obat yang diberikan Immuno Co US #1 dan sunrecome untuk paket selama dua minggu dengan dosis untuk butuhan Ogie obat-obatan ini berharga Rp.12,500,000, untung salah seorang orang tua dari teman dekat Saugie yang juga memberitahukan tentang seminar ini dan mendampingi kami mengikuti seminar serta konsultasi memberikan donasi untuk membeli obat-obatan tersebut.

Akhirnya Ogie dapat beristirahat dirumah, walaupun masih harus terus rawat jalan dan kontrol ke dokter. Namun setelah kurang lebih satu minggu Ogie harus kembali dirawat karna hbnya turun, jadi Ogie harus melaksanakan tranfusi darah kembali selama kurang lebih lima hari Ogie dirawat, setelah itu Ogie dibolehkan kembali ke rumah untuk dirawat jalan. Beberapa hari setelah hari raya idul fitri kondisi Ogie kembali menurun, ia merasakan sakit yang luar biasa pada kepalanya, pegal yang sangat menggangu di kaki kirinya dan rasa mual yang tidak tertahankan akhirnya Ogie dilarikan ke MMC, ia pun harus dirawat kembali.

Setelah beberapa hari dirawat rasa mualnya tidak kunjung membaik, sampai-sampai tidak ada makanan yang masuk kedalam tubuhnya karena, setiap makan Ogie pasti merasa mual dan muntah. Karena tidak ada makanan yang masuk kedalam tubuhnya, Ogie semakin melemah, orang tua Ogie pun meminta dokter untuk memberikan Ogie infus makanan. Namun kondisi Ogie masih lemas, keesokan harinya Ogie merasakan rasa sakit yang luar biasa di seluruh badanya sehingga ia tidak sadarkan diri,  hal ini terjadi berualang kali sampai pada saat itu kami sudah berfikir mungkin in saatnya Ogie kembali kepada Sang Pencipta, dan kami yakin inilah hal yang paling baik baginya. Namun setelah Ogie diberikan painkiller kondisi lebih tenang, keesokan harinya pun ia membaik, ia sadarkan diri. 

Sungguh senang kami melihatnya dalam keadaan sadar seperti ini, namun perlahan kondisinya semakin menurun, tekanan darahnya pun terus menurun, hati kami kembali termenung, kami hanya ingin yang terbaik bagi Ogie jika ia masih diberi kesempatan untuk pulih kembali makan mudahkan lah Ogie menuju kepada kesembuhanya, namun jika kembali kesisi-Nya adalah jalan yang terbaik maka mudahkan lah Ogie menuju kesana dan ringankan lah beban yang ia pikul.

“ Kamu harus lebih kuat dari aku yah, jangan nyerah sama aku kalau yang lain sudah menyerah, satu lagi jangan pernah ragu aku bakalan sehat lagi "


Semangat untuk sehat Ogie masih sangat besar, ia berpesan kepada kami  tiga hal, yakni kami harus lebih kuat daripada dirinya, jika semua orang sudah menyerah kepadanya kami tidak boleh menyerah dan yang terakhir kami tidak boleh ragu bahwa Ogie dapat pulih kembali. Mendengar perkataanya tersebut kami tertegun, kami harus cari cara untuk membantu dan mensupport Ogie, semangatnya untuk sehat masih besar, semangat kamipun harus lebih besar darinya. 

Tujuan utama kami bukan mencari kesembuhan Ogie, karena faktanya sudah sepeti ini hanya mukjizat dari Allah swt lah yang dapat menyembuhkanya. Kami hanya ingin mencurahkan rasa peduli, rasa cinta dan kasih kami kepada Ogie selama kami masih memiliki kesempatan untuk melakukanya dan membuatnya bahagia karena merasakan bahwa orang-orang disekelilinya menyayanginya dan selalu mensupportnya.  Setelah tiga minggu dirawat akhirnya diperbolehkan untuk dirawat dirumah, bersama satu suster yang mendampinginya dari rumah sakit, namun baru saja tiga hari di rumah Ogie harus dilarikan kembali kerumah sakit karena jantungnya berdekup kencang dan membuatnya sesak, setelah dilarikan kerumah sakit ogie melakukan foto Rontgent Thorax, dari hasilnya terlihat bahwa kanker di paru-paru ogie sudah mulai membesar dan mendesak jantungnya, hal tersebutlah yang membuat ogie sesak dan jantungnya berdebar cepat. Dokter mengatakan bahwa yang membuat Ogie bertahan sampai sekarang adalah semangatnya yang tinggi, dokter berpesan kepada kami, kami harus mensupport ogie secara psikologis sedangkan Ia mensupport ogie dari bidang.
Sekarang ini sahabat kami masih terbaring lemah.. Kondisinya dapat dikatakan terus menurun namun, semangatnya masih begitu besar dan hal tersebutlah yang sampai sekarang ini membuatnya tetap kuat untuk bertahan..   

Be patient and stay strong Saugie : )

We love you unconditionally..

Kami ingin mengetuk hati teman-teman yang membaca kisah ini, untuk membantu kami memberikan sebutir harapan kepada Saugie, membantunya memerangi kanker yang ia derita, dan membuatnya berbahagia..

Mari bersama kami berikan sedikit bantuan bagi Saugie untuk membantu meringankan biaya pemeriksaan, pengobatan, pembelian obat-obatan yang diperlukan serta alat-alat pendukung lainya.. 

Bagi teman-teman yang ingin menyalurkan bantuan dapat menghubungi kami di alamat dibawah ini :

Contact Person :
Rizkianti Marselina
08121356998 (SMS)
285B207E (Pin BB )
rizkiantimarselina@gmail.com
Bella Syahnarissa Aziza
08159479958 (SMS)
Bellaaaa@hotmail.co.id